Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kab. Pacitan
Website Resmi Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kab. Pacitan
Jalan Dewi Sartika No. 19A Kab. Pacitan Telp./Fax. (0357) 881459
Website Resmi Dinas Ketahanan Pangan Dan Pertanian Kab. Pacitan
Jalan Dewi Sartika No. 19A Kab. Pacitan Telp./Fax. (0357) 881459
“CAT FLU” PADA MUSIM HUJAN
Penyakit Cat Flu sering terjadi pada awal musim hujan. Perubahan cuaca yang cukup ekstrim membuat hewan mudah terserang penyakit karena sistem kekebalan tubuh cenderung melemah.
Cat Flu adalah penyakit saluran pernafasan atas yang sangat menular pada kucing. Cat Flu bisa juga menjadi salah satu tanda atau gejala dari penyakit lainnya seperti Feline Viral Rhinotracheitis atau Feline Calicivirus namun untuk memastikan penyebabnya harus melalui beberapa diagnosa penunjang.
Cat Flu dapat menular antar kucing tapi tidak menular pada manusia. Penularan dapat melalui air liur, ingus, bersin dari kucing yang terinfeksi atau peralatan pakan dan minum atau kandang yang terkontaminasi.
Gejala kucing yang terkena Cat Flu seperti demam, nafsu makan berkurang, bersin, mengeluarkan ingus, konjunctivitis, mata berkaca-kaca, terdapat kotoran pada mata dan hidung, ulserasi (sariawan) pada mulut dan beberapa kucing terlihat batuk. Apabila kucing anda menampakkan gejala tersebut maka tidak perlu panik segera saja dibawa ke dokter hewan agar dapat cepat tertangani, berikan makanan bernutrisi dan air minum yang cukup, bersihkan kotoran pada mata, tubuh, dan hidung kucing, hindari memandikan kucing untuk sementara, biarkan kucing mendapatkan cukup istirahat, jemur kucing pada pagi hari dan pisahkan kucing sakit dari kucing yang sehat.
Peluang kesembuhan untuk kucing yang terdiagnosa penyakit Cat Flu dapat mencapai 80% apabila segera diketahui dan tertangani. Penyakit Cat Flu dapat dicegah dengan vaksinasi secara berkala yang dapat dimulai pada umur 3 bulan.
Ayo Cegah penyakit Cat Flu pada kucing anda sedini mungkin dengan melakukan vaksinasi. Untuk info lebih lanjut dapat menghubungi Rumah Sakit Hewan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur melalui nomor 0851-0300-0048.
Paguyuban peternak kambing Pacitan pada Minggu (04/02/2024) mengadakan acara latihan bersama (Latber) kambing jenis Peranakan Etawa (PE) dengan tujuan untuk mendapatkan bibit unggul yang ada di Kabupaten Pacitan, dengan harapan membuka pasar baru untuk mempermudah pemasaran bagi peternak kambing PE terutama bagi peternak baru.
Acara Latber tersebut diikuti 40 peserta untuk kelas E yang terdiri dari 20 kambing jantan dan 20 kambing betina.
Menurut Suwarno selaku Ketua Panitia Latber, acara ini bertujuan supaya peternak termotivasi dalam menghasilkan bibit unggal dan juga ada wadah atau sarana prasarana dalam jual beli kambing tersebut.
Sugeng Santoso selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mengapresiasi setinggi-tingginya kegiatan Latber tersebut dan kegiatan seperti ini bisa berkelanjutan agar menciptakan pasar sendiri bagi para pecinta kambing PE. Beliau juga mengatakan bahwa Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian mensuport sepenuhnya kegiatan ini.
Selasa, (13/02/2024) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan melakukan pemeriksaan terkait aduan penyakit yang di derita hewan ruminansia oleh salah satu peternak di Desa Pringkuku Kecamatan Pringkuku.
Setelah dilakukan pemeriksaan ditemukan adanya ektoparasit pada kulit ternak kambing tersebut atau sering di sebut Caplak, petugas Medis Veteriner memberikan penanganan dengan injeksi antiparasit dan vitamin penambah darah disesuaikan dengan dosis. Tindakan preventif dan pengobatan harus dilakukan dua arah, baik ternak ataupun lingkungan kandang.
drh. Kus Handoko selaku Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dalam kesempatannya juga memberikan edukasi terhadap peternak agar tetap melakukan kebersihan kandang sehingga ternak dapat tercegah serangan penyakit, masyarakat juga dihimbau selalu berkonsultasi dengan petugas kesehatan hewan sebagai bentuk kesadaran akan kesehatan hewan ternaknya.
Kamis, (15/2/2024) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan melakukan kegiatan rutin Pengawasan Peredaran Bahan Asal Hewan (BAH) di Pasar Kecamatan Punung.
Hasil dari pemantauan BAH di Pasar punung diketahui terdapat 15 pedagang. Untuk Ayam potong harga masih stabil, sekitaran 35.000, untuk daging Sapi di angka 130.000 sampai 140.000, sedangkan untuk telur 27.000. Dalam kegiatan tersebut petugas DKPP, juga memberikan edukasi agar pelaku usaha senantiasa menjaga hygiene dan sanitasi BAH dimulai dari pemilihan ternak yang sehat, tempat pemotongan dan proses pemotongan yang benar, maupun lapak yang bersih.
drh. Kus Handoko selaku kepala bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga mengatakan,”kegiatan ini akan dilakukan rutin di semua pasar yang ada di Kabupaten Pacitan secara berkala, dan akan ditingkatkan frekuensinya menjelang, selama maupun setelah idul fitri 1445 H. diharapkan dengan adanya kegiatan tersebut maka akan dapat menjamin ketersediaan BAH yang Aman, Sehat, Utuh, dan Halal ( ASUH )di Kabupaten Pacitan”.
Kamis, (7/3/2024) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan melaksanakan kegiatan Forum Perangkat Daerah Tahun 2025.
Kegiatan Forum PD yang berlangsung di Ruang Pertemuan DKPP ini diikuti langsung oleh Bappelitbangda Kab. Pacitan, PUPR Kab. Pacitan, PMD Kab. Pacitan, Dinas Perdagangan dan Tenaga Kerja Kab. Pacitan, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perindustrian Kab. Pacitan, DPC HKTI Kab. Pacitan, KTNA Kab. Pacitan, Ketua Organik Multi Guna (OMG) Kab. Pacitan, APKAI Kab. Pacitan, APTI Kab. Pacitan, Komunitas Kambing, Komunitas Sapi Perah, Komunitas Ayam, Petani Milenial, Koperasi Milenial dan Gapoktan/Kelompok Tani.
Kegiatan Forum Perangkat Daerah/Lintas Perangkat Daerah ini bertujuan untuk memperoleh masukan dan penjaringan aspirasi masyarakat sebagai bahan penyempurnaan rancangan kebijakan penyusunan Renja Perangkat Daerah.
Kamis, (7/3/2024) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dinas KPP) Kabupaten Pacitan bekerjasama dengan Komunitas OMG (Organik Multi Guna) Pacitan melaksanaan kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik kepada perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Kecamatan Tulakan, Ngadirojo, dan Sudimoro.
Bertempat di Kelurahan Baleharjo di kediaman Bapak Joko Purnomo sebagai pelaku penggiat pupuk organik, pelatihan ini diikuti kurang lebih 60 peserta.
Pupuk organik merupakan jenis pupuk yang berasal dari bahan-bahan alami yang mengandung bahan organik dapat berasal dari tumbuhan, hewan, atau limbah organik lainnya. Pupuk organik secara alami mengandung nutrisi esensial bagi tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, mikronutrien, dan bahan organik yang bermanfaat.
Pupuk organik telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan sehingga mendorong penggunaan dan pengembangan pupuk organik. Sementara itu, pupuk organik dapat diproduksi melalui proses pengomposan, fermentasi, atau dekomposisi bahan organik.
Dengan semakin terbatasnya jumlah kuota pupuk bersubsidi, diharapkan pupuk organik menjadi solusi bagi Petani Pacitan.
Kepala Dinas KPP, Sugeng Santoso, mengatakan, “insyaa Allah dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, kesulitan akan pupuk dan permasalahan klasik selama ini terkait dengan kekurangan dan kelangkaan pupuk di Kabupaten Pacitan akan cepat teratasi.”
Badan Pangan Nasional bersama kementerian/lembaga, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, BUMN dan BUMD pangan, pelaku usaha pangan dan stakeholder terkait lainnya menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak GPM serentak secara nasional.
Tepat pada jam 08.00 WIB dari Jakarta, GPM serentak dilaunching bersamaan secara daring di 300 titik di seluruh Indonesia. Semangat untuk menjaga ketersediaan dan stabilisasi pangan jelang Idul Fitri 1445 H.
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur melaksanakan launching GPM serentak di depan Halaman Pendopo Kecamatan Punung GPM serentak hadir untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan seiring dengan meningkatnya permintaan bahan pangan jelang hari Raya Idul Fitri 1445 H.
Beragam komoditas pangan yang dijual melalui GPM serentak antara lain beras SPHP, cabai, minyak goreng, telur ayam ras, bawang merah, bawang putih, gula, terigu, dan produk UMKM lainnya. Beras SPHP tersedia 7.000 Kg dengan harga Rp 10.200/kg, Gula Pasir tersedia 400 kg dengan harga Rp. 16.000/Kg, Minyak Goreng tersedia 300 liter dengan harga Rp. 16.000/liter, Tepung terigu tersedia 285 kg dengan harga Rp. 11.000/kg, Bawang merah tersedia 60 kg dengan harga Rp. 25.000/kg, Bawang putih tersedia 40 kg dengan harga Rp. 33.000, Telur ayam ras tersedia 200 kg dengan harga Rp. 27.000, cabai rawit tersedia 50 kg dengan harga Rp. 32.000/kg, cabai keriting tersedia 50 kg dengan harga Rp. 32.000/kg. semua habis terjual kecuali cabai masih tersisa sekitar 30 kg.
Di GPM serentak masyarakat bisa mendapatkan kebutuhan pangan pokok berkualitas dengan harga terjangkau untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari atau untuk mempersiapkan pelaksanaan hari raya Idul Fitri. Bisa mendapatkan bahan pangan dengan harga terjangkau dibawah harga pasar.
Jum’at, (10/05/2024) bertempat di kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan dilaksanakan penyerahan bantuan Program Pompanisasi berupa pompa air dari Kementerian Pertanian RI. Program ini dilaksanakan untuk mendukung Perluasan Areal Tanam (PAT) tahun 2024. Tujuan dari program ini adalah untuk mencukupi kebutuhan air irigasi pada lahan kering yang mengalami kekurangan air permukaan pada musim kemarau.
Acara diawali dengan pembukaan oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan, Sugeng Santoso. Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa bantuan tersebut diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pertanaman (IP) sehingga produksi pertanian di Pacitan terjaga. Selain itu Komandan Kodim 0801 Pacitan Letkol Inf Roliyanto S.I.P., M.I.P. yang turut memberikan arahan pada acara tersebut menegaskan bahwa bantuan tersebut merupakan bentuk perhatian pemerintah dalam menghadapi ancaman darurat pangan akibat El-Nino Gorila yang mengancam Indonesia. Untuk itu agar bantuan tersebut dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh petani. Acara tersebut juga dihadiri oleh Danramil dan Kelompok Tani penerima bantuan.
Puncak acara ditandai dengan penyerahan bantuan pompa air, kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan berita acara serah terima.
Sebanyak 7 kelompok tani di wilayah Kabupaten Pacitan yang berhak mendapatkan bantuan pompa air tersebar di 3 (tiga) kecamatan. Di Kecamatan Arjosari, sebanyak 3 (tiga) kelompok tani yaitu Kelompok Tani Rukun Makmur II Desa Gayuhan, Kelompok Tani Sumber Urip I Desa Karangrejo, dan Kelompok Tani Guyup Rukun 02 Desa Tremas. Di Kecamatan Kebonagung terdapat 2 (dua) kelompok tani yang mendapatkan pompa air, yaitu Kelompok Tani Sido Maju 4 Desa Ketro dan Kelompok Tani Sumber Asri 3 Desa Purwoasri. Sedangakan di Kecamatan Bandar sebanyak 2 (dua) kelompok tani yang mendapatkan bantuan pompa air, yaitu Kelompok Tani Sumber Makmur dan Kelompok Tani Sri Rejeki Desa Kledung.
Dinas Ketahahan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan menjelang hari raya Idul Adha 1445 H melakukan pemeriksaan kesehatan hewan di beberapa pasar hewan di kabupaten Pacitan dalam mengantisipasi adanya penyakit hewan menular dan menjamin hewan asal Pacitan layak dan berkualitas.
Pemeriksaan meliputi kondisi fisik dan kesehatan hewan, oleh petugas medik veteriner dan paramedik veteriner langsung. Dari hasil pemeriksaan ada beberapa ternak yang sakit. Untuk ternak yang sakit petugas memberikan vitamin dan pengobatan. Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian kabupaten Pacitan bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan juga mengeluarkan surat SKKH (Surat Keterangan Kesehatan Hewan) bagi hewan yang sehat dan layak untuk di kirim ke luar kabupaten Pacitan.
Plt. Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, Agus Rustamto mengatakan, ”Pemeriksaan hewan di pasar hewan sebenarnya sudah di lakukan mulai bulan Mei, dan akan tetap dilakukan secara berkala hingga hari raya, kami juga melibatkan petugas melakukan pemeriksaan antemortem (sebelum penyembelihan) dan postmortem (sesudah penyembelihan) hal itu sesuai dengan tujuan kita agar terjaminnya produk hewani di Pacitan sebagai produk ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) serta berkualitas”
Sabtu, (15/06/2024) Petugas Medik Veteriner dan Paramedik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan melakukan Pemeriksaan antemortem di beberapa tempat yang ditunjuk sebagai Rumah Potong Hewan (RPH) sementara di kabupaten Pacitan. Kegiatan ini juga dipimpin langsung oleh drh. Alek Arisona selalu KUPT Pusat Kesehatan Hewan Kabupaten Pacitan.
Pemeriksaan Antemortem merupakan kegiatan yang dilakukan meliputi penentuan umur ternak berdasarkan susunan gigi, cek kondisi fisik dan juga cek kesehatan hewan, sehingga hewan Kurban bisa di katakan layak untuk di sembelih.
Majelis Tafsir Al Quran (MTA) Pacitan merupakan salah satu tempat RPH sementara. Dari hasil pemeriksaan yang di lakukan pada hari ini ada 25 Sapi yang sudah melakukan Antemortem dan dinyatakan sehat dan layak menjadi hewan Kurban.
drh. Alek Arisona Arisona mengatakan, “Antemortem merupakan salah satu kegiatan yang biasa kita lakukan menjelang Idul Adha, hal ini bertujuan untuk terjaminnya hewan kurban yang layak. Kita juga akan selalu memantau hewan kurban dengan melakukan post-mortem (pemeriksaan hewan setelah disembelih) di beberapa tempat RPH sementara. Diharapkan juga masyarakat dapat merasa tenang dan yakin bahwa hewan kurban yang mereka dapatkan serta yang diserahkan dalam kondisi sehat dan sesuai dengan syariat Islam.”
Senin, (24/06/2024) Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan bekerjasama dengan Komunitas OMG (Organik Multi Guna) Pacitan melaksanaan kegiatan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik kepada perwakilan Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dari Kecamatan Donorojo, Punung, dan Pringkuku.
Bertempat di Kelurahan Baleharjo di kediaman Bapak Joko Purnomo sebagai pelaku penggiat pupuk organik, pelatihan ini diikuti kurang lebih 60 peserta. Pelatihan ini juga dihadiri Bupati Pacitan, Indrata Nur Bayuaji, yang juga memberikan sambutan dan pembinaan kepada peserta pelatihan. Bupati Pacitan mengajak masyarakat untuk giat kembali mengembangkan bahan-bahan organik terutama dalam bidang pertanian.
Pupuk organik merupakan jenis pupuk yang berasal dari bahan-bahan alami yang mengandung bahan organik dapat berasal dari tumbuhan, hewan, atau limbah organik lainnya. Pupuk organik secara alami mengandung nutrisi esensial bagi tanaman, seperti nitrogen, fosfor, kalium, mikronutrien, dan bahan organik yang bermanfaat.
Pupuk organik telah mengalami perkembangan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan sehingga mendorong penggunaan dan pengembangan pupuk organik. Sementara itu, pupuk organik dapat diproduksi melalui proses pengomposan, fermentasi, atau dekomposisi bahan organik.
Dengan semakin terbatasnya jumlah kuota pupuk bersubsidi, diharapkan pupuk organik menjadi solusi bagi petani pacitan.
“Insyaa Allah dengan terlaksananya kegiatan sosialisasi dan pelatihan ini, kesulitan akan pupuk dan permasalahan klasik selama ini terkait dengan kekurangan dan kelangkaan pupuk di Kabupaten Pacitan akan cepat teratasi.” tegas Sugeng Santoso, Kepala Dinas KPP